Cara menghilangkan Bau Pada Pakaian

Ada beberapa cara tradisional untuk menghilangkan bau-bau tidak sedap dipakaian yang sudah dikenal oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad lampau. Sebagian masih dapat kita jumpai saat ini, namun sayangnya sebagian besar sudah tidak lazim dilakukan, karena dianggap tidak praktis, disamping rumitnya menyediakan bahan baku serta perlengkapan penunjang yang sudah sulit didapat.

Namun yang juga tidak kalah pentingnya, adalah bagaimana cara menyimpan pakaian dengan benar agar tidak berbau yang kurang sedap, serta menjadi awet.

Berikut beberapa tips tradisional yang dapat dilakukan :

Air Daun Siri

Aneka khasiat daun sirih sudah lama dikenal oleh masyarakat kita. Minyak atsiri yang terkandung didalam daun sirih mempunyai kemampuan dapat mematikan kuman, anti oksidan dan fungisida anti jamur. Ada lebih dari 20 jenis kegunaan dan fungsi daun sirih, antara lain dapat menghilangkan bau keringat, bau mulut dan bau ketiak.

Untuk menghilangkan bau-bauan pada pakaian, maka caranya adalah rebus 5 helai daun sirih untuk sekitar 1/2 liter air, kemudian dinginkan. Semprotkan, celupkan atau oleskan pada bagian pakaian yang bau, dan diamkan sementara waktu. Jika memang baunya membandel dan bahan pakaian tidak bermasalah jika terkena air, maka lakukan perendaman. Setelah baunya hilang, lakukan proses pencucian normal sebagaimana yang biasa dilakukan.

Kapur Barus atau Kamper

Benda padat yang warna aslinya keputih-putihan dan beraroma khas ini awalnya dikenal berasal dari kota Barus, sebuah kota pelabuhan di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Sedemikian tersohornya kota Barus sebagai penghasil bahan baku kamfer sejak abad ke 9, hingga semua saudagar dari seluruh penjuru dunia berlayar ke Barus untuk membeli kayu penghasil kamfer ini. Jadi tidak mengherankan kalau akhirnya kamfer ini dalam bahasa Melayu dinamakan ‘kapur barus’. Kapur barus yang disebut juga ‘kamfer’, berasal dari bahasa Inggris ‘camphor’. Istilah ‘camphor’ pun sebetulnya juga berasal dari bahasa Sanskerta ‘karpoor’ atau bahasa Arab ‘kafur’ yang akhirnya di lafalkan lidah orang kita menjadi ‘kapur’.

Kapur barus atau kamper mengandung zat terpenoid di dalam batang kayunya. Tanaman pohon besar jenis laurel kamper (cinnamomum camphora), hanya ditemukan di Asia, terutama di Sumatera, Kalimantan dan Taiwan. Zat terpenoid juga terdapat pada batang pohon dryobalanops aromatica, pohon besar yang tumbuh di hutan Kalimantan. Kapur barus juga dapat dibuat secara sintetis dari terpentin. Kapur barus dapat menghilangkan bau apak di dalam lemari pakaian sekaligus berfungsi mengusir ngengat yang merusak pakaian. Bisa juga ditaruh diantara tumpukan pakaian yang dilipat.

Arang Kayu

Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya. Ada beberapa jenis arang yang kita kenal antara lain arang kayu, arang serbuk gergaji, arang sekam padi dan arang batok kelapa. Yang banyak dan mudah dijumpai adalah arang kayu. Selain dibakar untuk memasak, arang kayu juga dapat befungsi sebagai penjernih air, beberapa penggunaannya dalam bidang kesehatan, dan masih banyak lagi. Bahan kayu yang digunakan untuk dibuat arang kayu adalah dari batang kayu yang masih sehat, dalam hal ini kayu yang belum membusuk.

Karena kandungan karbonnya yang tinggi, maka arang kayu juga dapat digunakan untuk menyerap bau udara tidak sedap atau udara lembab di dalam suatu ruangan. Termasuk dalam hal ini bisa juga digunakan menyerap udara lembab didalam lemari pakaian. Caranya adalah dengan menempatkan arang kayu tersebut di dalam tempat yang tutupnya berlobang. Atau masukkan arang kayu secukupnya kedalam kantong plastik yang bagian atasnya telah diberi beberapa lobang kecil, sebelum ditempatkan didalam lemari pakaian. Jemur arang kayu yang telah lembab, untuk digunakan lagi setelah kering.

Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Editing by H. Santosa Budhi HP C.L.M, M.B.A
Laundry Trainer & Expert Laundry

Chat Now!
Butuh Bantuan?
Hi, ada yang bisa kami bantu?