Penyebab Pakaian Berubah Warna Kekuningan Part. 2

Pengaruh Akumulasi Larutan Air Kotor dan Penyimpanan Pakaian :

Perubahan warna yang terjadi hanya sebatas pada permukaan kain atau bagian yang banyak terkena efek cahaya dan noda atmosferik ringan pada saat pakaian dipakai atau disimpan, yang disebut sebagai akumulasi larutan air kotor. Pakaian yang berwarna putih dan pastel lebih rentan berubah warnanya jika terakumulasi dengan noda. Hati-hati untuk menghilangkan jenis noda semacam ini. Lakukan dengan cara merendam dalam air hangat yang telah diberi larutan sabun sintetis dan alkali atau amoniak. Setelah direndam beberapa saat, lakukan pembilasan kemudian peras dan keringkan dengan cara diangin-angin (digantung). Jangan menggunakan amonia untuk jenis kain berprotein seperti sutra atau wool.

Sublimasi Pencelupan Warna Pakaian :

Beberapa pewarna kain cenderung mudah menguap dan kemudian dan mengembun ke pakaian lain yang sedang sama-sama dipakai atau sama-sama disimpan dalam bentuk noda, biasanya menyerupai coretan yang bergaris-garis. Noda sublimasi warna ini umumnya berasal dari bahan asetat yang warnanya lebih gelap, dan akan terus mencemari pakaian lain selama proses pencucian.
Namun, noda semacam ini juga dapat timbul walaupun pakaian tidak dalam kondisi kontak langsung satu sama lain. Karena panas dapat menyebabkan proses ini lebih mudah terjadi jika pakaian disimpan di tempat yang hangat.
Untuk mengatasi kasus noda warna tempelan semacam ini, dapat dihilangkan dengan menggunakan larutan alkohol berkadar 10%.

Noda Kuning Karena BHT (BUTYLATED HYDROXYL TOLUENE) :

Sisa alkali yang masih tertinggal di pakaian kemudian terkena lembab, gas nitrogen oksida, dan tersimpan dalam kantong plastik polyethylene atau yang terkandung berupa lapisan bayangan tipis, maka akan dapat menimbulkan noda-noda kuning. Nitrogen dioksida tersebut akan bereaksi dengan butylated hydroxyl toluene (BHT) yang digunakan sebagai bahan pembuatan kantong plastik tadi.

Beberapa penelitian yang telah pernah dilakukan menunjukkan bahwa jenis serat tertentu, misalnya serat nylon, sangat rentan dan akan mudah menguning jika terkontaminasi BHT. Gas nitrogen oksida terbentuk ketika terjadi kontak dengan udara yang panas, seperti dekat tungku pemanas, gas atau listrik yang digunakan memasak, atau jenis gas maupun pemanas listrik lainnya. Ketika gas tersebut kontak dengan plastik yang mengandung BHT maka akan dapat menimbulkan asap yang dapat memudarkan kain. Perubahan warna pakaian menjadi ke kuning-kuningan terjadi jika pada akhir pencucian kondisinya masih basa (alkaline). Oleh karena itu, untuk menghilangkan noda kuning tadi maka reaksinya dapat dibalik dengan mengasamkan (acidifying) di bagian pakaian yang ada noda kuningnya.

Noda kuning ini tidak sama dengan warna kuning alami pada beberapa serat benang misalnya wool atau nylon yang asli. Noda yang disebabkan oleh BHT biasanya berbentuk seperti cincin, bintik-bintik, atau goresan pada sekitar bagian pakaian yang terbuka, bagian pakaian yang berlobang, berupa seperti tetes air, lobang-lobang di tas atau berupa bayangan.

Perubahan warna ini dapat diatasi dengan merendam pakaian dalam larutan asam asetat yang ringan kadar asamnya, dan kemudian langsung dibilas dengan air dingin. Asam asetat melindungi pakaian dari BHT agar tidak menguning.Untuk membantu mencegah menguning ini, gunakan penutup dari bahan ethylene yang tidak mengandung BHT. Amat disarankan bahwa semua tempat penyimpanan harus semaksimal mungkin bebas dari polusi udara luar. Karena polusi udara meningkatkan jumlah nitrogen dioksida di udara.

Editing by H. Santosa Budhi HP C.L.M, M.B.A
Laundry Trainer & Expert Laundry

Chat Now!
Butuh Bantuan?
Hi, ada yang bisa kami bantu?