- Modal awal yang lebih rendah. Memulai bisnis laundry tidak memerlukan modal yang terlalu besar jika dibandingkan dengan bisnis F&B. Hal ini membuat bisnis laundry lebih mudah diakses oleh pengusaha kecil dan menengah.
- Pengeluaran operasional yang lebih rendah. Bisnis F&B membutuhkan biaya operasional yang cukup besar seperti biaya sewa lokasi, bahan baku, dan biaya gaji karyawan. Sedangkan bisnis laundry memerlukan biaya operasional yang lebih rendah seperti biaya deterjen dan listrik.
- Peluang bisnis yang luas. Bisnis laundry tidak hanya berkaitan dengan mencuci pakaian saja, tetapi juga bisa diperluas dengan menawarkan jasa cuci karpet, gorden, dan lain sebagainya. Hal ini memperluas pasar potensial yang bisa dijangkau oleh bisnis laundry.
- Dapat dijalankan dengan waktu yang fleksibel. Bisnis laundry dapat dijalankan dengan waktu yang fleksibel karena tidak terikat dengan jam buka dan tutup. Pelanggan bisa menitipkan cucian kapan saja, sehingga pemilik bisnis laundry dapat mengatur jadwal kerja sesuai dengan kebutuhan.
- Tidak terpengaruh oleh perubahan tren makanan dan minuman. Bisnis F&B sangat tergantung pada tren makanan dan minuman yang sedang populer di pasar. Sedangkan bisnis laundry tidak terpengaruh oleh tren dan mode, karena kebutuhan mencuci pakaian merupakan kebutuhan pokok yang selalu ada.
- Lebih mudah dalam pengelolaan kebersihan dan sanitasi. Bisnis F&B harus memperhatikan aspek kebersihan dan sanitasi yang sangat penting untuk menjaga kualitas makanan dan minuman yang dihasilkan. Sedangkan bisnis laundry lebih mudah dalam pengelolaan kebersihan dan sanitasi, karena tidak melibatkan bahan makanan yang mudah rusak atau tercemar.
Meskipun bisnis laundry memiliki keunggulan yang lebih terlihat, namun bisnis F&B juga memiliki potensi keuntungan yang besar jika memiliki konsep bisnis yang menarik dan pelayanan yang baik. Oleh karena itu, sebaiknya mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan dari kedua jenis bisnis ini sebelum memutuskan untuk memulai usaha.