Permasalahan Bahan Katun, Linen dan Rami

Kapas adalah buah yang dihasilkan dari tanaman bijinya, sementara linen dan rami dihasilkan dari batang tanaman. Ketiga serat benang ini mengandung molekul selulosa. Yang menyebabkan cara pemakaian dan perawatan ketiga jenis serat benang ini sama adalah karena struktur umum kimianya tidak berbeda.

Serat-serat benang ketiganya dapat dimanfaatkan sendiri-sendiri secara khusus atau dapat juga dimanfaatkan dalam bentuk campuran. Banyak pakaian yang terbuat dari katun, linen dan rami dengan diberi label “dryclean” karena cara pemrosesan akhir dan sistim pewarnaan yang dilakukan. Tetapi selain itu juga untuk meminimalkan adanya penyusutan dan distorsi yang biasanya terjadi selama proses pencucian. Banyak konsumen lebih memilih diproses cuci dan disterika pada perusahaan jasa drycleaning profesional yang juga memberikan pelayanan antar jemput. Perusahaan jasa layanan wetcleaner yang profesional juga dapat mengambil kesempatan dalam hal pencucian dan perawatan kain ini, karena jenis serat-serat benang ini juga banyak digunakan secara luas pada produk pakaian santai.

Permasalahan dan Tanggung Jawab

Penyebab hilangnya warna : Dibagian-bagian yang sering terkena goresan atau gesekan-gesekan yang terjadi berulang kali di sepanjang bagian tepi dan dibagian pakaian yang lain seperti lipatan kerah, lobang-lobang pada pakaian wanita (plackets), saku celana, bagian siku dan bagian pantat celana panjang, dapat menyebabkan terjadi perubahan warna pada permukaan kainnya. Kerusakan yang mungkin terjadi adalah bahwa sebagian bahan ada warnanya tampak lebih muda atau lebih terang, sementara di bagian lain ada yang warnanya tampak lebih gelap. Kerusakan semacam ini juga dapat terjadi jika kain digosok terlalu kuat dengan sikat pada saat melakukan penghilangan noda.

  • Penyebab terjadinya warna yang agak luntur : Kelunturan dapat terjadi hanya pada saat proses pencucian awal saja atau bisa juga terjadi secara progresif, yaitu selalu luntur setiap kali dicuci. Warna kain yang luntur akan menjadi nampak terlihat jelas setelah mengalami beberapa kali proses pencucian drycleaning ataupun proses pencucian dengan air. Kelunturan warna dibagian tertentu juga bisa terjadi akibat dari pemakaian obat penghilang noda yang konsentrasinya tinggi, seperti obat pemroses bahan kulit dan bahan pemutih pakaian yang digunakan oleh konsumen. Hilangnya warna tersebut sering kali baru kelihatan jelas setelah pakaian dicuci.

  • Masalah bahan perekat lapisan kain yang terjadi pada pemrosesan akhir : Kebanyakan kain yang berbasis serat benang selulosa mengandung bahan perekat lapisan untuk mendapatkan tekstur dan stabilitas yang diinginkan. Banyak bahan perekat lapisan yang tidak tahan terhadap kelembaban atau minyak solvent, sehingga akan mengalami perubahan warna berbentuk bulatan-bulatan , baik pada seluruh bagian kain ataupun hanya pada bagian tertentu saja.

  • Masalah pada lapisan warna : Hilangnya zat pewarna dipermukaan bahan terjadi akibat adanya gesekan-gesekan pada pemrosesan akhir. Kerusakan yang terjadi akan terlihat berupa warna bahan yang lebih muda di area tertentu atau ada bagian bahan tertentu yang menjadi putih. Kerusakan warna tersebut umumnya terdapat dibagian tepi dan lipatan-lipatan, dibagian siku, dibagian lutut, dan celana dibagian pantat. Hal ini terjadi sebagai akibat dari prosedur penghilangan noda yang kurang tepat.

  • Penyusutan : Jika terjadi pada pakaian yang dicuci dryclean, maka penyusutan umumnya terjadi karena relaksasi setempat dari regangan kain selama pembuatannya. Kelembaban di proses pencucian wetcleaning atau pencucian laundry biasa juga dapat berkontribusi terjadinya penyusutan secara berlebihan, jika proses pembuatan bahan belum stabil.

  • Keriput : Terjadi dalam proses pencucian drycleaning, wetcleaning ataupun proses pencucian biasa. Konsumen tentu sangat menginginkan agar pakaian tidak keriput. Sangat mungkin hal tersebut dapat menjadi alasan utama kenapa konsumen menginginkan perawatan tekstil dipercayakan kepada yang profesional.

Menghilangkan Noda

Lakukan pengujian kain terlebih dulu dibagian permukaan atau dibagian jahitan pakaian, apakah tidak bermasalah terhadap uap air, minyak solvent dan terhadap masing-masing obat penghilang noda yang akan dipergunakan kemudian. Keamanan serat benang dan kain adalah hal terpenting yang harus selalu diperhatikan dalam melakukan proses penghilangan noda.

Secara mekanis : Lakukan pemukulan lembut dengan sikat untuk mengurangi pekerjaan mengorek-ngorek dengan spatula pada permukaan bahan.

Jika memakai solvent untuk menghilangkan noda : Banyak zat pewarna dan warna permukaan bahan yang tidak tahan terhadap minyak solvent. Kurangi lamanya waktu reaksi dengan jenis obat penghilang noda tertentu. Jika terjadi perubahan bentuk pakaian, maka sistim pencucian drycleaning biasanya akan dapat mengembalikan pada ukuran semula.

Jika memakai zat cair penghilang noda : Zat pewarna pakaian yang mudah larut dalam air atau mudah berubah bentuk, maka pakaian itu tentu memerlukan perawatan ekstra. Teteskan obat penghilang noda, lakukan dengan dialasi handuk kering untuk mendeteksi apakah ada warna yang luntur dan menyerap lembab selama melakukan proses penghilangan noda. Jika bentuk atau ukuran pakaian menjadi bermasalah, sehingga meninggalkan noda berbentuk cincin atau ada bagian pakaian yang warnanya berubah, maka semprotlah dengan uap untuk mengembalikan pada ukuran semula, kemudian keringkan secepatnya dengan disemprot angin atau di vakum. Lakukan proses ini mulai dari sisi terluar sampai menuju titik pusat daerah basah untuk meminimalkan terjadinya noda cincin.

Perhatian : Keringkan bagian yang lembab sampai benar-benar kering. Bagian yang basah dapat menyebabkan warnanya luntur, pemudaran warna, kelunturan, redeposition lokal, dan atau penyusutan bahan selama proses pencucian.

Drycleaning : Gunakan prosedur drycleaning normal, sesuai dengan rekomendasi pada label instruksinya.

Wetcleaning : Lakukan terlebih dulu uji ketahanan warna bahan pakaian dengan hati-hati sebelum melakukan proses pencucian wetclean. Peringatkan konsumen tentang kemungkinan terjadinya penyusutan, perubahan warna, dan perubahan bentuk pakaian. Wetcleaning mungkin prosedur terbaik yang dapat dilakukan untuk menghilangkan jenis noda yang dapat larut dengan air.

Pencucian secara tradisional : Ikuti prosedur cara pencuciannya seperti yang direkomendasikan pada label instruksi Perawatan yang telah dibuat oleh produsen.

Penyetrikaan : Umumnya pakaian yang ditenun adalah terbuat dari katun, linen, rami yang diproses akhir dengan kuat.

  • Gunakan uap air atau semprot lembut dengan air.

  • Gunakan mesin press bahan katun secara maksimal.

  • Keringkan secara dipress dengan mesin press dalam waktu yang cukup lama untuk mengeringkan uap atau air kabut.

  • Gunakan vakum untuk mengeringkan kain.

  • Keringkan secara menyeluruh.

  • Kandungan serat benang, kain tenun atau konstruksi pakaian tertentu mungkin memerlukan adaptasi jika dilakukan dengan prosedur ini.

Referensi : Majalah Fabrics & Fashions, May 1999

Editing by H. Santosa Budhi HP C.L.M, M.B.A
Laundry Trainer & Expert Laundry

Chat Now!
Butuh Bantuan?
Hi, ada yang bisa kami bantu?