Tips Merawat Kain Sutera Kulit Lunak & Sutera Sandwash

Sutera kulit lunak jika dikelupas permukaan bahannya akan tampak gulungan susunan jaringan serat benang tipis yang menghasilkan bulu-bulu halus lembut, jika disentuh dengan tangan. Sutera sandwashed diproses dengan pasir, batu apung atau sejenisnya sehingga menjadikan permukaan bahannya menjadi koyak atau memudar warnanya.
Sutera kulit lunak maupun sutera sandwashed dapat dicuci secara dry cleaning ataupun secara laundry. Label instruksi sangat disarankan untuk diikuti, walaupun biaya pencuciannya menjadi mahal, karena cara itulah yang paling baik hasilnya.

Wujud sutera kulit lunak dan sutera sandwash

Sutera kulit lunak dan sutera sandwash adalah bahan sutera yang secara fisik diubah menjadi nampak usang dan atau lembut sekali. Bahan sutera kulit lunak jika dikelupas permukaan bahannya akan tampak gulungan susunan jaringan serat benang tipis yang menghasilkan bulu-bulu halus lembut, jika disentuh tangan. Sutera sandwashed adalah sutera yang diproses cuci dengan pasir, batu apung atau sejenisnya sehingga menjadikan permukaan bahannya menjadi koyak atau memudar warnanya. Sering kali susah membedakan antara keduanya jika hanya dilihat permukaan bahannya saja. Namun adakalanya antara bahan sutera kulit lunak dengan bahan sutera sandwashed dapat dibedakan dengan cara menggores permukaannya satu arah kemudian amati perubahan warna atau bulu-bulu halusnya.

Permasalahan yang terjadi

Kekuatan warna masing-masing bahan pakaian sering kali tidak seperti yang tertera pada label. Pakaian yang diberi warna aneka macam, seringkali luntur dan melunturi pakaian yang lainnya. Kain yang luntur warnanya akan tampak memudar atau bahkan bergaris-garis, tidak lembut lagi atau mengerut menjadikan bahannya terasa kering, kasar atau lemas.
Bagian bahan yang digosok atau dikelupas sesuai prosedur biasanya terlihat lebih terang atau lebih gelap warnanya. Dalam beberapa hal, permukaan bahan yang digosok ataupun dikelupas akan terlihat lebih terang atau lebih gelap. Selain itu, permukaan bahan yang digosok menjadi lebih terang saat dipakai. Ada pula bagian yang digosok sebagian menjadi lebih tampak gelap. Jika terjadi seperti itu maka dapat dipastikan bahwa bahan itu adalah sutera kulit lunak. Yang terpenting adalah jangan lupa menandainya setelah selesai diproses cuci dan dikeringkan.

Cara Penanganan dan Pencuciannya

Baik sutera kulit lunak maupun sutera sandwashed dapat dicuci secara dry cleaning ataupun secara laundry. Prosedur pencuciannya sebaiknya mengikuti instruksi dari pabrik pembuatnya yang tertera pada labelnya. Label instruksi sangat disarankan untuk diikuti, walaupun biaya pencuciannya menjadi mahal, karena cara itulah yang paling baik hasilnya.
Untuk mengurangi agar warna pakaian yang dicuci drycleaning tidak pudar, sebaiknya pakaian dicuci dengan program cepat dengan tanpa menambah kelembabannya.

Sedangkan pakaian sutera yang dapat dicuci dengan air, amat disarankan dicuci dengan tangan dalam waktu yang cepat dengan sedikit diaduk-aduk saja dalam air, dan jangan dikucek-kucek. Bahan sutera sangat rentan rusak bila dikucek-kucek dalam kondisi basah atau lembab. Dengan menghindari kucekan-kucekan, puntiran-puntiran perasan atau bantingan dalam mesin pengering. Sabun yang netral atau deterjen yang tidak mengandung alkali sangat direkomendasikan untuk digunakan, agar warna sutera tidak luntur atau berubah.

Identifikasi dan Pemakaian

Kain sutera lembut dan ringan yang digosok sehingga tampilannya tampak memudar atau muncul sedikit bulu-bulu halus pada permukaannya, biasanya digunakan untuk membuat blus, dress, celana pendek, celana panjang, jaket lembut dan pakaian-pakaian dalam.

Permasalahan dan pertanggung jawaban

Warna Luntur : Beberapa warna celupan ada yang larut atau luntur bila terkena solvent atau air, yang menyebabkan permukaan warnanya memudar atau bergaris-garis. Jika ada masalah karena proses pencucian yang dilakukan sudah sesuai dengan label instruksinya, maka sewajarnya yang bertanggung-jawab adalah pabrik pembuatnya. Namun jika dicuci dengan cara lain, maka jika terjadi kerusakan tentu pabrik pembuatnya tidak dapat dituntut.
Luntur : Bahan pakaian terdiri dari berbagai macam warna yang berbeda, yang amat memungkinkan warnanya luntur atau melunturi pakaian lain walau telah dicuci dengan prosedur yang benar. Jika cara pencuciannya sudah sesuai dengan label instruksi, maka pabrik pembuatnya harus bertanggung-jawab akan warna pakaian yang luntur tersebut.

Menjadi kaku atau berubah bentuk : Beberapa bahan pakaian diberi pelembut atau zat lain selama proses pembuatannya. Jika zat-zat tersebut larut ketika dicuci dryclean atau laundry, maka akan mengakibatkan bahan menjadi kaku atau berubah bentuk. Jika cara pencuciannya sudah sesuai dengan label instruksi, maka pabrik pembuatnya harus bertanggung-jawab akan warna pakaian yang luntur tersebut.

Kerusakan Bahan : Sutera sandwashed akan cepat rusak jika dicuci sembarangan. Kerusakan yang terjadi adalah menciut dan berkerut-kerut. Rata-rata umur pemakaian pakaian sutera adalah sekitar 2-3 tahun. Jika ada yang umur pemakaiannya lebih singkat maka hal itu dapat dikatakan sebagai cacat produksi dari pabrik pembuatnya.

Menghilangkan noda

Mekanis : Memukul-mukul ringan dengan sikat. Semprotkan uap dengan spotting gun dengan jarak antara 4 inci sampai dengan 6 inci diatas kain dengan sudut yang tepat untuk mencegah agar warnanya tidak pudar.
Menghilangkan noda secara kering : Gunakan oily type paint removers, amyl acetate dan volatile dry solvents (perchloroethylene-perc-PCE). Segera bilas dengan volatile dry solvents atau segera dicuci dryclean. Lakukan test bahan yang dicuci air untuk mengetahui apakah warnanya tidak luntur ketika dispotting dengan solvent.

Menghilangkan noda secara basah : Pakaian yang bahannya mudah luntur atau mudah berubah bentuk butuh perlakuan khusus. Bilas segera pakaian yang telah dispotting dengan air atau uap kemudian keringkan sebelum dicuci untuk mencegah agar tidak pudar warnanya, berubah bentuk atau mengkerut sebagian; gunakan alas handuk sewaktu melakukan spotting agar kain tidak menjadi terlalu basah. Cegah timbulnya lingkaran-lingkaran bekas spotting pada bahan dengan cara mengeringkannya segera. Gunakan prespotting yang bersifat basa (alkaline), wet spotter dan amoniak dengan hemat; bilas segera setelahnya dengan uap dan netralkan dengan asam rendah, misalnya asam asetik berkadar 28% atau tannin formula.

Dry Cleaning

Kalsifikasi : Sesuaikan menurut beratnya dan jenis warnanya.
Pencucian : Lamanya proses pencucian antara 8 derajat 10 menit; tanpa tambahan kelembaban.
Pengeringan : Suhu pengeringan yang normal adalah 49 Derajat C sampai dengan 60 Derajat C (120 Derajat F-140 Derajat F)

Wet Cleaning

Pencucian : Kurangi pencucian dengan mesin; amat disarankan dicuci dengan tangan. Gunakan sabun ringan yang tidak mengandung alkali untuk mencegah warnanya memudar atau berubah menjadi kekuningan. Jangan memakai bleach. Pakaian jangan diperas atau digulung.

Pengeringan : Gantung dan diangin-angin sampai kering.
Hati-hati : Warna yang luntur atau memudar terjadi karena proses perendaman yang terlalu lama.

Penyeterikaan

Peralatan : Bagian atas mesin press Peralatan : Bagian atas mesin press atau mesin press utility yang panas, semprotan air, seterika tangan uap, kain flannel penutup padding mesin press serba guna.
Suhu : Gunakan suhu yang moderat untuk sutera.
Hati-hati : Jika perlu untuk menghindari kekusutan gunakan semprotan air halus (semprotan kabut).

Referensi : Majalah Fabric & Fashions No. 398, Januari 1992.

Editing by H. Santosa Budhi HP C.L.M, M.B.A
Laundry Trainer & Expert Laundry

Chat Now!
Butuh Bantuan?
Hi, ada yang bisa kami bantu?